Kamu masih satu-satunya yang membuatku khawatir
Ketika malam tiba
Pikiranku mengembara tentang masa lalu
Tentang kita yang waktu itu saling memberi manja
Namun kini telah ditakdirkan usai dengan air mata
Aku betul-betul terluka
Maaf, bukan bermaksud lain
Aku cuma penyesalan
Kamu masih ingat waktu itu?
Ketika Aku menancap bibir
pada pipimu pertama kali di balik tirai senja?
Saya harap kamu ingat baik
Kamu masih satu-satunya yang membuatku khawatir
Kini Engkau pergi meninggalkan luka
yang sebenarnya tidak perlu ditinggalkan
Namun itu semua takdir usai
dengan air mata yang tak wajar
Sejak Engkau pergi hidupku semakin menjadi tidak baik
sebab aku bersih keras membersih
puing-puing luka yang Engkau taburkan
Sebenarnya, Aku tidak pernah ingin semuanya berakhir
Sebab semuanya terancang dengan hebat dan sempurna
Perhatian-perhatian kecil menjelma candu rindu
kini berakhir dengan perpisahan
Prediksi manusia selalu terbatas
Aldi J // red
Mantap ew
BalasHapusterimakasih kae hehehe
BalasHapus