(sumber internet)
Segerombolan anak muda ikut kakek itu dari belakang sambil tertawa-tawa.
Suatu petang seorang anak muda berjalan sambil menghisap sebatang rokok. Dia melihat segerombol anak muda sedang minum moke di sebuah tenda depan rumah. Ia pun mampir dan duduk bersama segerombolan anak muda itu.
Seorang disampingnya bernyanyi "hari ini hari yang ku tunggu bertambahnya batangan rokok", yang satunya lagi bernyanyi "sopi sopi soda Sorong pipi Sorong dada". Anak muda itu tersenyum.
Kakek tua muncul dari arah Timur kampung. Menurut perspektif orang orang di kampung itu, kakek tua tersebut merupakan orang yang paling penipu. Jangan percaya dengannya.
Menurut kakek tua itu, orang orang di kampung tersebut adalah orang yang paling penipu. Jangan percaya dengan orang orang di kampung tersebut.
Ketika sampai di tenda tersebut, kakek tua mengatakan demikian, "besok jangan kemana-mana. Besok ada pembagian beras murah dari pemerintah, sekalian uang tunai. Jadi, kalian anak muda harus tetap menjaga ketenangan". Setelah itu kakek tua berjalan menuju ke rumahnya.
Segerombolan anak muda yang tadi kembali ke rumah masing masing. Mereka menyampaikan informasi pembagian beras miskin dan uang tunai kepada orang tua dan keluarganya. Padahal kakek tua itu hanya menipu mereka.
Tepat pada pukul tujuh pagi, segerombolan anak muda ke rumah kakek tadi. Mereka mengatakan demikian, "rumah kakek di ladang hangus di lahap si jago merah tadi pagi, kebetulan kami lewat disitu tadi pagi". Sang kakek pun langsung bergegas ke kebun. Sampai di kebun Ia melihat rumahnya aman aman. Tidak ada kebakaran.
Segerombolan anak muda ikut kakek itu dari belakang sambil tertawa-tawa.
Salah satu anak muda dari antara mereka mengatakan "penipu menipu penipu di hari tipu"
Aldi J // red
Tags
CERPEN
