EMBUN ILAHI PAGI MINGGU 12 MARET 2023, "YOH 4:5-42"


(dok.pribadi)

Oleh RP. Primus Jan, SVD "Misionaris Konggo, Afrika."


Berdasarkan Injil Yohanes 4:5-42. 

Saudara/i yang terkasih dalam Kristus, kita sedang berada pada masa puasa. Masa ini merupakan kesempatan istimewa untuk membangun dialog yang baik dengan Allah dan sesama. Di sumur Yakub, Yesus bertemu dengan seorang perempuan Samaria. Dia berdialog dengannya. Dia mendengarkan. Pada masa Yesus, orang-orang Yahudi menganggap orang-orang Samaria sebagai orang-orang kafir. Orang-orang yang tidak bersih. Karena itu mereka tidak biasa mengadakan kontak dan bergaul dengan mereka. 


Namun Yesus mengambil keputusan untuk berdialog dengan perempuan itu, sebab Dia adalah anak Allah. Sebab perempuan itu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Isi dialog mereka adalah bahwa Yesus adalah sumber air hidup. Ia-lah penyelamat sejati. Perempuan itu akhirnya percaya pada Yesus. Berkat dialog tersebut, Dia memiliki hidup baru. Hidup bersama Kkristus. Setelah itu, Dia mewartakannya kepada sesamanya.


Kita semua di panggil untuk membangun dialog yang baik dengan Allah dan sesama. Dialog tersebut pasti menyehatkan jiwa dan raga, meringankan beban hidup, mempermudah pencapaian cita-cita pribadi dan bersama. 


Dialog dengan Allah dan sesama selalu membutuhkan semangat saling mendengarkan. Masa puasa merupakan momen khusus untuk belajar mendengarkan Allah dan sesama. Sesama disini tidak hanya mereka yang kita kenal dan kita cintai. Bukan juga hanya mereka yang berbicara bahasa yang sama dengan kita, melainkan setiap orang yang kita jumpai di lorong-lorong kehidupan ini. Kita juga harus berdialog dengan mereka. 


Namun saudara/i yang terkasih, dewasa ini berdialog dengan Allah dan sesama merupakan hal yang sangat sulit dilakukan. Ada banyak orang yang lebih senang mendengarkan tik-tok dari pada mendengarkan sabda Allah. Ada yang lebih senang berdialog dengan handphone (hp), daripada berdialog dengan sesama yang ada disampingnya. Ada juga yang lebih senang tersenyum sendiri dengan gambar-gambar yang ada dihandphonenya, daripada membagikan senyuman manis kepada sesama yang tinggal seatap dengannya. 


Dialog dan senyuman seperti itu adalah dialog dan senyuman yang semu, dan tidak memberikan kegembiraan yang sesungguhnya.


Marilah kita berusaha membangun dialog yang baik dengan Allah dan sesama.


Tuhan memberkati kita.

wartatulis

wartatulis

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Slider

Recent in Sports

3/recentposts

Wisata

Favourite

News Scroll

Subscribe Us

Pages

Facebook