KONSEP CINTA ERICH FROMM DALAM MEMBANGUN CINTA KASIH ANTARA FORMATOR DAN RORMANDI DI SEMINARI TINGGI SANTO KAMILUS

 

(dok.pribadi)

Oleh Fandy Kartono


Berkaca dari konsep cinta yang dipelopori Erich Fromm, maka cinta kasih adalah syarat utama untuk menjadi seminari yang harmonis. Sebaliknya para formandi juga harus mencanangkan cinta kasih itu dalam interaksi dengan para formandi demi mencapai komunitas yang harmonis.


Manusia adalah makhluk yang selalu membutuhkan cinta dan kasih dari sesamanya. Cinta dan kasih mempunyai makna yang sangat luas bagi kehidupan setiap orang. Namun, cinta dan kasih selalu menyoroti pertentangan dalam kehidupan manusia. Problematika ini masih aktual dan menyita perhatian para formandi di Seminari Tinggi St. Kamilus. Realitas yang masih menyata dalam kehidupan para formandi selama ini adalah dekadensi cinta kasih antara formandi dan formator dalam komunitas. Dekadensi cinta kasih ini tentunya akan memberi dampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian seorang formandi dan formator. Karena itu, penulis mengusung sekaligus menelah konsep cinta Erich Fromm demi menciptakan cinta kasih yang harmonis.

 

Erich Fromm dan Konsepnya Tentang Cinta

 

Erich Pinchaes Fromm dikenal sebagai seorang psikoanalisis sosial. Ia adalah anak tunggal yang dilahirkan pada tanggal 23 Maret 1900 di kota Frankfurt, Jerman.[1] Selama hidupnya, Erich Fromm mengabdikan seluruh hidupnya untuk ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang psikologi. Ia banyak menghasilkan buku dan karya lainnya yang menjadikan pemikirannya hidup hingga sekarang. Buku-bukunya itu tidak hanya dikenal oleh ahli-ahli dalam bidang psikologi, filsafat dan agama tetapi juga oleh masyarakat umum. Salah satu bukunya yang sudah dikenal oleh banyak orang sepert The Art of Loving.[2] Buku ini secara sepesifik menjelaskan tentang seni dalam mencintai.  Selain itu, buku ini mengulas tentang hakikat cintai tu sendiri yang dimulai dari teori tentang eksistensi manusia, selanjutnya penjabaran obyek-obyek cinta yang berbeda yang ada pada manusia seperti cinta persaudaraan. Erich Fromm memandang cinta sebagai sebuah seni, yaitu seni mencintai yang membutuhkan pengetahuan dan usaha. Bagi Fromm, cinta tidak hanya bergantung penuh pada sebuah perasaan dan keinginan suka sama suka, tetapi lebih kepada pemahaman akan cinta yang menyata dalam bentuk tindakan kasih.

 

Implementasi Konsep Cinta Erich Fromm Dalam Membangun Cinta Kasih Antara Formator Dan Formandi di Seminari Tinggi St. Kamilus

 

Psikolog Erich Fromm mengatakan bahwa cinta merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar dalam hidup manusia.[3] Manusia juga secara bebas mendapatkan cinta dan kasih yang berkaitan dengan interaksi manusia. Contoh konkretnya, seorang formator harus mampu mengimplementasikan cinta kasih kepada para formandinya. Artinya, bukan saja antara formator, tetapi juga antara formator dan formandi. Fungsi ini perlu dihidupkan karena pada dasarnya rasa cinta kasih antara formator dan formandi, antar kekerabatan antar generasi merupakan dasar terciptanya komunitas yang harmonis. Dalam hal ini, seminari khususnya formator diupayakan agar mampu membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan para formandinya. Bagi Fromm, upaya menghidupkan cinta kasih harus membutuhkan komitmen dari setiap orang untuk menjalankannya secara sungguh-sungguh. Artinya, semua orang siap menjalankannya dengan hati ikhlas, dengan niat untuk mewujudkan keharmonisan hubungan antar anggota komunitas.

 

Berkaca dari konsep cinta yang dipelopori Erich Fromm, maka cinta kasih adalah syarat utama untuk menjadi seminari yang harmonis. Sebaliknya para formandi juga harus mencanangkan cinta kasih itu dalam interaksi dengan para formandi demi mencapai komunitas yang harmonis. Seperti yang diungkapkan Erich Fromm bahwa seni menyatakan cinta sangat diperlukan di dalam sebuah komunitas. Bahwasanya manfaat yang didapat dari sikap ataupun perasaan positif dalam sebuah seminari, maka dari itu bagaimana caranya formator dapat mempertahankan perasaan positif yang telah diajarkan kepada formandi, sehingga di dalam seminari itu akan terus terjalin keharmonisan dan kesejahteraan.

           

Setiap orang yang menetap dalam kehidupan seminari seharusnya berdasarkan kepada cinta kasih. Prinsip cinta yang diartikan sebagai Erich Fromm seharusnya benar-benar menjadi dasar bagi para formator dan formandi demi mencapai keharmonisan. Cinta kasih akan membawa ketenangan di dalam seminari itu sendiri. Berkaca dari konsep cinta Erich Fromm, maka bisa dikatakan bahwa sebagai seminari yang ideal diharapkan untuk menumbuhkan cinta dan kasih di antara anggotanya. Dengan terbangunnya cinta dan kasih, maka setiap orang akan merasakan ketenangan dengan anggota lainnya. Dalam hal ini ketenangan yang terbangun dalam seminari akan membentuk kepercayaan antar anggota seminari. Ketenangan juga secara tidak langsung mempengaruhi perilaku kehidupan setiap anggota yang tinggal dalam seminari tersebut.

 

Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai kebebasan untuk berinteraksi dengan yang lain. Eksistensi manusia juga menuntut untuk melakukan tindakan yang baik dengan yang lain. Tindakan baik itu didasarkan pada cinta yang menyata dalam bentuk perbuatan. Dalam konteks kehidupan seminari, kebutuhan yang paling utama dalam membangun keharmonisan adalah cinta yang nyata dalam bentu tindakan kasih. Cinta sebagai kebutuhan personal bagi manusia dan memampukan setiap orang untuk memaknai cinta dalam kehidupan bersama. Dalam konteks seminari, cinta diwujudnyatakan dalam Tindakan kasih kepada sesama anggota komunitas. Karena itu, formator dan formandi harus merealisasikan cinta kasih demi membangun komunitas yang harmonis dan damai.

             

Rujukan:

[1]Agus Cremers (ed), Masyarakat Bebas Agresivitas – Bunga Rampai Karya Erich Fromm (Maumere: Penerbit  Ledalero, 2004), hlm. 3.

[2]Erich Fromm, The Art of Loving: Memaknai Hakikat Cinta, Penerj. Andri Kristiawan (Akarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 167.

[3]Ibid.

wartatulis

wartatulis

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama

Slider

Recent in Sports

3/recentposts

Wisata

Favourite

News Scroll

Subscribe Us

Pages

Facebook