Untukmu nana
Lambaian awan
memberi salam
Mengucap kata dengan sambutan manis
Sembari mendekatkan diri dan berkata
Bagaimana kabarmu sepekan ini
Lama tak jumpa lelah menunggu
Kata si rambut hitam
Untukmu nana
Kemarin hujan memberi salam
Namun tak kesampaian karena
angin yang terburu-buru
Ahhh gurauan di malam gelap
Untuk apa kau dengar dengan pijak
Untukmu nana
Kata si rambut hitam
Aku putri dari petani
Ayahku buruh angin tak berpenghasilan banyak
Ibuku peramas tanah tak berpenghasilan emas
Namun aku mencintai setiap apa yang mereka miliki
Untukmu nana
Aku sekolah bukan kesombonganku
Karena ayah ibuku berpesan
Kelak gelap yang kami rangkai saat ini akan menjadi cahaya tanganmu
Tetesan atas pesan itu membuatku semakin pilu
Untukmu nana
Fajar tak selalu hadir dengan niatmu
Mendung juga tak akan memberi hujan
Jika engkau masih meragukan ketulusan
Dari yang menerimamu sampai yang meninggalkanmu
Gelas pecah menjadi serpihan
Belum tentu menjadi utuh
Untukmu nana
Tugasku belum kelar
Begitu juga tugasmu
Rangkaikan amanah dari mulut-mulut
Yang abadi
Menjadi lentera yang suci
Sebagai bekal untukmu menerima sesuatu yang baru
Untukmu nana
Kata si rambut hitam
Aku masih menunggumu
Di persimpangan janji
Tempatmu memberi harapan
Salam
Edt Aldi J