UNTUKMU NANA II PUISI BENEDIKTA MARIA SINTA

Oleh Benedikta Maria Sinta
(Dok. pribadi)

Kelak gelap yang kami rangkai saat ini akan menjadi cahaya tanganmu


Untukmu nana

Lambaian awan

memberi salam

Mengucap kata dengan sambutan manis

Sembari mendekatkan diri dan berkata

Bagaimana kabarmu sepekan ini

Lama tak jumpa lelah menunggu

Kata si rambut hitam


Untukmu nana

Kemarin hujan memberi salam

Namun tak kesampaian karena

angin yang terburu-buru

Ahhh gurauan di malam gelap

Untuk apa kau dengar dengan pijak



Untukmu nana

Kata si rambut hitam

Aku putri dari petani

Ayahku buruh angin tak berpenghasilan banyak

Ibuku peramas tanah tak berpenghasilan emas

Namun aku mencintai setiap apa yang mereka miliki


Untukmu nana

Aku sekolah bukan kesombonganku

Karena ayah ibuku berpesan

Kelak gelap yang kami rangkai saat ini akan menjadi cahaya tanganmu

Tetesan atas pesan itu membuatku semakin pilu


Untukmu nana

Fajar tak selalu hadir dengan niatmu

Mendung juga tak akan memberi hujan

Jika engkau masih meragukan ketulusan

Dari yang menerimamu sampai yang meninggalkanmu

Gelas pecah menjadi serpihan

Belum tentu menjadi utuh


Untukmu nana

Tugasku belum kelar

Begitu juga tugasmu

Rangkaikan amanah dari mulut-mulut

Yang abadi

Menjadi lentera yang suci

Sebagai bekal untukmu menerima sesuatu yang baru


Untukmu nana

Kata si rambut hitam

Aku masih menunggumu

Di persimpangan janji

Tempatmu memberi harapan

Salam



Edt Aldi J

wartatulis

wartatulis

إرسال تعليق

أحدث أقدم

Slider

Arsip Blog

Recent in Sports

3/recentposts

Wisata

Favourite

News Scroll

Subscribe Us

Pages

Facebook