Frater, Kapan Kau Mencintai Ku?
Aku masih ingat saat pertama kali aku bertemu dengannya. Dia adalah seorang frater yang tampan dan baik hati. Aku adalah seorang siswa yang baru saja masuk ke sekolah tersebut.
Saat itu, aku merasa sangat kesepian. Aku tidak memiliki teman dan merasa seperti orang asing di sekolah baru. Tapi, semuanya berubah saat aku bertemu dengannya.
Dia selalu tersenyum dan berbicara dengan lembut. Dia selalu membantuku saat aku membutuhkan. Dan dia selalu ada di sana untukku.
Seiring waktu, aku semakin mengenalnya. Aku melihat bagaimana dia berusaha keras untuk membantu orang lain. Aku melihat bagaimana dia selalu berdoa untuk orang lain. Dan aku melihat bagaimana dia selalu tersenyum, bahkan di saat-saat yang sulit.
Aku tidak bisa menyangkal lagi bahwa aku telah jatuh cinta padanya. Tapi, aku juga tahu bahwa aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku ini. Dia adalah seorang frater, dan aku adalah seorang siswa.
Suatu hari, aku memutuskan untuk menulis surat untuknya. Aku menulis tentang perasaanku dan tentang bagaimana aku merasa saat aku bersamanya.
Aku menaruh surat itu di tempat biasa dia berdoa. Aku berharap dia akan menemukannya dan membacanya.
Hari berikutnya, aku melihat dia membaca surat itu. Aku merasa sangat gugup dan takut. Tapi, dia tidak marah atau kecewa. Sebaliknya, dia tersenyum dan menghampiriku.
"Kapan kau mencintai ku?" tanyanya dengan lembut.
Aku merasa sangat malu dan tidak bisa menjawab. Tapi, dia tidak memaksa aku untuk menjawab.
"Kau tidak perlu menjawab," katanya. "Yang penting adalah kau telah membuka hatimu dan mengungkapkan perasaanmu."
Aku merasa sangat lega dan bahagia. Aku tahu bahwa aku telah melakukan hal yang benar.
Sejak hari itu, aku dan dia menjadi lebih dekat. Kami berdua masih menjaga jarak sebagai frater dan siswa, tapi kami berdua juga menjadi lebih terbuka dan jujur satu sama lain.
Aku berharap bahwa suatu hari nanti, aku dan dia bisa bersama-sama sebagai pasangan. Tapi, untuk sekarang, aku hanya ingin menikmati waktu yang aku miliki bersamanya.
Penulis || Aldi
Editor || Redaksi
Tags
CERPEN