Opini || Aldi Jemadut.
Money politics, salah satu sistem yang merusak kesehatan demokrasi. Apabila kita merawat terus dan terus penyakit ini, bukan tidak mungkin lagi generasi hancur dan tidak mengambil bagian dalam demokrasi kedepannya.
Persoalan ini menjadi perkara besar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak begitu sigap dalam mengatasi, sehingga tidak heran masalah korupsi menjadi bagian dari kebudayaan kita. Mau sampai kapan kita merawat penyakit yang merusak marwah demokrasi ini?
Benar apa yang dikatakan oleh seorang "George Orwell", bahwa "dalam zaman kita ini tak ada yang namanya 'lepas dari politik'. Semua isu adalah isu politik, dan politik itu sendiri merupakan tumpukan kebohongan, penafian, kegilaan, kebencian dan skizofrenia.
Politik sebenarnya baik, hanya umat dari politik yang melakukan politik tersebut menjadi buruk. Dari konsep ini umat politik melakukan kontak politik sesuka hati tanpa harus tahu tujuannya kemana. Tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam politik. Yang terjadi untuk memperoleh kekuasaan, tergantung banyak isi saku, jika tidak jangan harap memperoleh kekuasaan itu.
Faktor kecurangan pun muncul disana. Hal ini mungkin seperti sel kanker, yang menggerogoti kesehatan lembaga kenegaraan, sehingga mengganggu rasa aman dan keadilan dalam demokrasi.
Korupsi bukan lagi sekedar tindakan oknum per oknum, sebagaimana dulu sering dikemukakan oleh pemerintah untuk mendaku kebersihan sistem kinerjanya, atau untuk berdalih membela kekuasaannya melainkan sudah menjadi sistem sendiri, yang hidup dalam pengelolaan negara. Tidak heran korupsi menjadi bagian dari kehidupan kita. Jadi, persis sel kanker yang berkembang terus menerus dan menggerogoti dalam kesehatan demokrasi.
Editor || Redaksi
Tags
opini