Kunjungan tersebut merupakan kekompakan anak muda Rembong, Ndekar dan Noa yang bergabung dalam komunitas Noa Republica.
“Kunjungan anak muda Noa Republica ke tempat wisata Sunsa Namo, yang terletak di Desa Loha, merupakan aksi dukungan untuk mempromosikan tempat wisata tersebut. Selain itu kunjungan tersebut merupakan bentuk rekreasi diakhir pekan dari anak muda Noa Republica” Ujar Wenk Daru, yang sebagai pendiri komunitas Noa Republica.
Wenk Daru menjelaskan bahwa, anak muda komunitas Noa Republica berkunjung ke sunsa Namo, sebagai bentuk keterlibatan mereka dalam mempromosi wisata alam tersebut. Lebih lanjut Wenk Daru, mengatakan “sebagai kakak dari adik-adik yang kemarin berkunjung ke sunsa Namo, saya sangat mendukung kegiatan seperti itu. Saya selalu himbau kepada adik-adik semua agar kegiatan berkunjung ke tempat-tempat wisata harus didokumentasikan dan viralkan. Tujuannya agar orang-orang tahu bahwa didaerah kita ada tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Biar kedepannya wisatawan tidak hanya berkunjung di Labuan Bajo”.
Wenk Daru, yang sebagai ketua atau pendiri komunitas Noa republica selalu mendukung kegiatan-kegiatan dari anak muda. Ia juga menghimbau untuk selalu memotret tempat-tempat unik didaerah ini, terlebih kecamatan Pacar, dan viralkan dimedia-media, baik facebook, WhatsApp, Instragram, dan media lainnya.
Aldi Jemadut, salah satu anggota komunitas Noa Republica, juga mengatakan kunjungan kami di Sunsa Namo, Desa Loha, kemarin sebagai bentuk keakraban dan kekompakan kami anak muda kampung Rembong, Ndekar, dan Noa. Tentu kunjungan kemarin ada tujuannya, seperti; rekreasi mendapatkan kesenangan dan kepuasan, melepas penat dari rutinitas sehari-hari, menyegarkan pikiran, meningkatkan jiwa sosial, dan lain sebagainya. Kami anak muda Noa Republica, ada jadwal tersendiri untuk mengunjungi tempat-tempat wisata alam yang ada bumi congka sae ini, misalnya setelah ini kami ke Tingku Siwa yang terletak di Reok Barat, Desa Nggalak. Saya juga berharap semoga kedepannya pemerintah setempat terlebih khusus pemerintah Desa Loha, untuk memperhatikan wisata alam “Sunsa Namo”. Bila perlu buat karcis sebagai pemasukan dasar untuk Desa. Sangat disayangkan kalau kita menikmati keindahan sunsa Namo ini dengan gratis”.
Aldi Jemadut salah satu wisatawan lokal, menjelaskan salah satu tujuan berkunjung ke wisata-wisata alam seperti sunsa Namo adalah untuk mencari kesenangan, keakraban dengan alam, melepas penat, melihat situasi alam yang unik dan menarik. Lebih dari itu, Ia juga mengatakan, mereka ada jadwal tersendiri untuk mengunjungi tempat-tempat unik yang memanjakan mata dan menarik perhatian baik wisatawan lokal maupun manca-negara. Ia juga berharap semoga pemerintah desa Loha menetapkan karsis bagi wisatawan yang berkunjung ke Sunsa Namo.
Sekedar informasi, Sunsa Namo lokasinya tidak jauh dari jalur umum Noa-Labuan Bajo. Kita ke lokasi tersebut kurang lebih menempuh waktu 15 menit. Kalau kesana kita ikut jalur Loha-Tanggar, persis setelah sawah kita belok kanan. Di situ ada pondok, kita parkirkan motor maupun mobil pada halaman yang telah disedikan oleh pemerintah setempat. Setelah itu jalan kaki kurang lebih 5 menit kita tiba dilokasi sunsa Namo. Bagi wisatawan yang suka berkunjung kewisata-wisata alam, yuk sekali-sekali mampir di Sunsa Namo. Di jamin nyaman dan menyejukkan, kita menikmati air terjun dengan ketinggian kurang lebih 50 meter.
Untuk diketahui, komunitas Noa Republica ini dibentuk pada tahun 2013, oleh Wenk Daru. Tujuan dibentuknya komunitas tersebut untuk saling berkomunikasi sesama anak muda kampung Rembong, Ndekar dan Noa. Komunitas Noa Republica, selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, seperti aksi kebersihan lingkungan sosial di wilayah Rembong, Ndekar, dan Noa, juga selalu ambil bagian dalam kegiatan olahraga yang diselenggarakan oleh wilayah.
Penulis || Aldi Jemadut
Editor || Redaksi
Tags
Berita
