Miras atau minuman keras merupakan minuman yang difermentasi dan mengandung etil alkohol sebagai zat yang membuat buncah atau mabuk. Bagi sebagian orang konsumsi miras sudah menjadi kebiasaan. Di samping itu juga sebagai budaya dalam suku suku tertentu atau kebiasaan adat. Biasanya orang-orang mengonsumsi minum beralkohol pada saat berkumpul bersama, baik sahabat kenalan, keluarga atau pun disaat acara tertentu. Ini merupakan tradisi atau kebiasaan yang cukup sulit dihilangkan yang walaupun ini dapat membunuh karakter dan martabat pengonsumsi.
Seseorang tidak kehilangan kesadaran apabila Ia mengonsumsi pada takaran normal. Biasanya orang minum minuman keras dengan tujuan untuk menghilang frustasi atau stres (melepaskan beban) dalam hidupnya. Realitas berbanding terbalik, yang terjadi adalah ketika seseorang minum minuman keras malah memperburuk keadaan dan menyebabkan kecanduan. Hal ini karena kehilangan kontrolan diri, sehingga pelan-pelan minuman keras tersebut menguasai tindakan dan pikiran si peminum. Minuman beralkohol atau minuman keras sebagai masalah yang cukup sulit diatasi karena menjadi kacanduan.
Masalah yang terjadi sekarang adalah penyalahgunaan alkohol. Penyalahgunaan alkohol atau minuman keras merupakan masalah yang sering terjadi di berbagai tempat dan kurangnya kebijakan dan tindak tegas dari pihak pemerintah.
Minuman keras memiliki dampak bagi kesehatan dan kehidupan manusia, apalagi mengonsumsinya berlebihan. Meski demikian, kebanyakan orang masih mengabaikan dampak buruk dari minuman keras. Minuman keras menjadi tradisi bagi sebagian orang dan sebagai sumber energi hidupnya.
Ada beberapa hal buruk ketika seseorang mengonsumsi minuman keras. Pertama, menurunkan kerja otak. Mengonsumsi minuman beralkohol dapat membuat otak menjadi sulit untuk berpikir jernih. Seseorang yang sering mengonsumsi minuman keras pun akan mengalami gangguan kontrol emosi, kesulitan berpikir rasional. Kedua, merusak fungsi hati. Apabila terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol dapat membuat fungsi hati terganggu. Ketika minuman keras masuk ke dalam tubuh, maka hati akan bekerja keras untuk memproses alkohol. Hal tersebut membuat hati mengalami peradangan dan kemudian memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan, seperti sirosis, hepatitis alkoholik, penumpukan lemak di hati, hingga kanker hati. Selain bahaya-bahaya di atas, mengonsumsi minuman keras juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Sebuah penelitian, disebutkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman keras atau alkohol dapat meningkatkan seseorang terkena berbagai jenis kanker. Hal tersebut karena alkohol memiliki sifat karsinogen yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh, serta memicu munculnya berbagai penyakit kanker, seperti kanker hati, kanker esofagus, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker payudara, hingga kanker usus besar. Sering mengonsumsi minuman keras tentu akan membuat seseorang kecanduan. Meski sadar akan bahaya alkohol, tetapi orang yang kecanduan akan terus menerus mengonsumsi minuman beralkohol dan sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Pada akhirnya, kebiasaan itu akan berdampak pada kesehatan maupun kehidupan sosialnya.
Saran : "Cara menghindari minuman keras adalah jangan pernah mencoba. Jika anda mencoba, maka anda pelan pelan membunuh diri sendiri. Sayangilah diri anda dengan minum banyak air putih ketimbang anda minum minuman keras”
Penulis: Maria Ratnanot Burga
Tags
opini